Brand-brand ternama di dunia pastinya memulai langkah mereka dari 0, banyak yang harus mendaki pelan-pelan dengan melewati banyak sekali rintangan. Tidak ada yang namanya kesuksesan instan, harus ada berbagai perjuangan yang dilewati dan tentunya itu bukan hal yang mudah. Berbagai produk awal tentu akan menarik jika dilihat agar bisa memberikan apresiasi yang pantas kepada brand-brand tersebut dan tidak hanya melihat angkanya.

Sony

Masaru Ibuka yang menjadi orang dibalik terbentuknya Sony memutuskan untuk membuat sebuah produk agar dapat melayani jutaan rumah yang memiliki listrik namun tak memiliki cukup alat untuk menggunakan listrik tersebut. Hal ini terjadi setelah perang dunia kedua, Masaru Ibuka mendirikan Sony dengan mengeluarkan rice cooker elektrik sebagai produk pertama dari Sony.

Image from Blackxperience

Pada saat itu Sony masih berdiri dengan nama Tokyo Telecommunications Research Institute memiliki beberapa kendala dengan produk awal mereka tersebut. Rice cooker saat itu merupakan beberapa elektroda alumunium yang berada di atas ember kayu. Sayangnya pada saat diciptakan, arus listrik tidak bisa diatur serta air dan beras yang digunakan juga tak teratur sehingga terkadang nasi yang dihasilkan menjadi bubur yang terlalu matang ataupun biji-bijian yang tidak sepenuhnya matang.

Alasan ini membuat produk awal Sony tidak benar-benar rilis ke pasaran, namun produk ini dapat dilihat di Sony Archives yang berada di Shinagawa. Produk ini menjadi saksi dari perjalanan panjang Sony, usaha yang dimulai ketika Sony masih jauh dari era gadget mereka.

Nokia

Tahun 1965 tercatat sebagai awal dari perjalanan panjang Nokia yang didirikan oleh Fredrik Idestam. Nama Nokia sendiri diambil dari nama sungai Nokianvirta tempat pabrik Nokia itu sendiri berdiri untuk yang pertama kalinya. 

Kita mungkin akan mengira Nokia sedari awal sudah bergerak dalam bidang elektronik tapi nyatanya, produk pertama Nokia sebenarnya adalah tisu toilet. Hal yang sebenarnya mengejutkan namun dapat dipahami apabila mengetahui sejarah Nokia sendiri. Nokia memang awalnya adalah pabrik kertas jadi memang wajar jika tisu toilet menjadi produk pertama mereka.

Image from Research Gate

Lego

Bergerak dalam industri mainan anak, Lego sudah menjadi sebuah merek yang mendunia dan tersebar di seluruh penjuru dunia. Bermula dari seorang Ole Kirk Kristiansen yang mengubah potongan kayu menjadi mainan untuk anak-anak sekitar tahun 1930-an di Denmark. Dimulai ketika terjadi resesi di Denmark, kemudian pada tahun 1947 Ole mulai mencoba untuk berganti dari mainan kayu menjadi mainan plastik tapi saat itu usahanya belum membuahkan hasil karena masih ditolak oleh banyak toko. Namun tentu dirinya tidak menyerah begitu saja sehingga generasi sekarang dapat menikmati Lego yang sudah sangat berkembang.

Image from skiz0f0x via Flickr/CC BY 2.0

Nintendo

Brand yang memulai sejarahnya di Jepang pada tahun 1889 mulanya bergerak sebagai perusahaan kartu remi dan menjadi populer di dunia malam Jepang. Nama dari Nintendo sendiri jika diterjemahkan secara kasar memiliki arti kurang lebih ‘Tinggalkan keberuntungan di Surga’ yang menjadi sangat unik, terlebih jika melihat perjalanan Nintendo sebagai perusahaan kartu remi yang digunakan untuk perjudian. 

Nintendo secara perlahan berkembang dan menjadi salah satu perusahaan tua yang sempat menguasai pasar pada tahun 80an dan 90an. Kini kita mengingat Nintendo sebagai perusahaan yang menaungi game terkenal seperti Pokemon namun sebelum berada pada titik sekarang ini, Nintendo berkecimpung di dunia kartu.

Image from Tulikettu via Wikimedia Commons/Public Domain

Lamborghini

Ferrucio Lamborghini sempat membuka bisnis bengkel mobil setelah perang dunia kedua namun seiring berjalannya waktu, dia sadar bahwa pertanian merupakan salah satu bidang bisnis yang sedang berkembang dan dapat dimanfaatkan.

Mengandalkan part-part kendaraan bekas perang dunia serta menggunakan mesin dari truk, Lamborghini berhasil meluncurkan produk paling pertama mereka yaitu traktor dengan nama Carioca. Seiring berjalannya waktu, Lamborghini telah disulap menjadi pabrik traktor yang cukup berhasil pada saat itu.

Ferrucio juga dikenal sebagai sosok yang gemar mengoleksi mobil dan ini merupakan awal mula dari berubahnya Lamborghini dari yang hanya pabrik traktor menjadi sebuah perusahaan untuk mobil-mobil mewah. Bermula pada saat dia memberikan komplain terhadap Enzo terkait mobil Ferrari yang berujung tidak mengenakan, dirinya memutuskan untuk membuat mobilnya sendiri saja.

Image from werktuigendagen via Flickr/CC BY-SA 2.0